Makanan sendiri merupakan suatu kebutuhan pokok yang sangat diperlukan manusia untuk bertahan hidup, baik untuk membantu pertumbuhan maupun perkembangan. Fungsi makanan sendiri adalah sebagai sumber energi, zat pembangun tubuh, suplemen dan sebagai zat pengatur. Baiknya kualitas gizi yang kita makan sehari-hari tentunya akan mempengaruhi metabolisme tubuh, kualitas gizi pada makanan yang kurang baik bahkan dapat menyebabkan timbulnya penyakit.
Untuk memperoleh olahan makanan dengan cita rasa yang lezat, tidak sedikit para produsen makanan yang menambahkan zat tambahan/zat aditif demi meningkatkan mutu makananya. Penggunaan zat aditif pada makanan instan sendiri dapat berupa bahan pengawet, penyedap, pewarna serta pemanis. Penggunaan bahan tambahan atau aditif pada makanan secara tidak tepat akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti halnya kerusakan syaraf, hati, cacat kelahiran, kejang-kejang, gangguan pertumbuhan, hingga kematian. Makanan junkfood sendiri merupakan kategori makanan yang tidak bergizi. Makanan tersebut jika dikonsumsi secara berlebihan maka akan menimbulkan berbagai masalah Kesehatan.
Makanan cepat saji ini sekarang sangat popular karena penyajianya yang cepat, dapat ditemui dengan mudah dimanapun, dan juga rasanya yang enak hingga banyak digemari oleh kalangan anak anak hingga orang tua. Namun disamping hal tersebut, banyak hal yang perlu dipertimbangkan kembali mengenai efek jangka panjang dari makanan cepat saji untuk Kesehatan tubuh. Mengkonsumsi makanan cepat saji secara berlebihan bahkan bisa menyebabkan obesitas dan diabetes, dikarenakan kandungan gulanya yang tinggi. Kegemukan pada anak-anak maupun remaja banyak disebabkan oleh gaya hidup mereka yang mengonsumsi makanan cepat saji dengan kadar energi yang tinggi, dari hal tersebut tubuh akan menyimpan zat energi yang berlebih dalam jaringan tubuh, sehingga dapat meningkatkan resiko penyakit tidak hanya obesitas saja, melainkan bisa terkena hipertensi, jantung coroner, hati, dan empedu. Selain hal tersebut, studi di Eropa meyebutkan bahwa mengkonsumsi makanan cepat saji dapat menyebabkan resiko penyakit kanker, seperti kanker pada bagian pencernaan yaitu kanker kolorektal.hal tersebut disebabkan karena makanan cepat saji ini mengandung serat yang kurang namun tinggi lemak. Selain itu, tingginya kolesterol yang terkandung pada makanan cepat saji dapat menimbulkan penyakit stroke. Hal ini sudah banyak terjaidi di Negara maju, banyak kasus stroke ditemukan pada usia remaja, factor utamanya yaitu karena sering mengonsumsi junkfood. Gerd juga dapat menjadi dampak setelah kita mengonsumsi junkfood, gerd merupakan gangguan asam lambung yang gejala awalnya penderita akan merasakan rasa asam atau pahit pada lidah serta rasa terbakar pada kerongkonan atau dada.
Pada wanita, makanan junkfood dapat berpengaruh pada hormone saat mengalami menstruasi. Makanan cepat saji ini mengandung lemak jenuh dan lemak tak jenuh, asupan asam lemak ini nantinya akan menyebabkan dismenore atau nyeri saat haid pada wanita. Sebetulnya ada beberapa factor yang bisa meningkatkan dismenore pada wanita, yaitu menarche pada usia lebih awal, belum pernah hamil dan melahirkan, lamanya menstruasi. Selain itu ada juga factor yang dapat menimbulkann dismenore pada wanita yakni konsumsi makanan cepat saji. Asam lemak trans yang terdapat dalam makanan cepat saji juga dapat memicu dismenore, dan bisa menyebkan munculnya radikal bebas.
Dari beberapa akibat yang ditimbulkan karena konsumsi makanan cepat saji, sedari dini mungkin kita harus menyadari bahwa hal tersebut akan berdampak bagi kesehatan, meskipun tidak langsung tetapi di kemudian hari hal tersebut pasti terjadi dalam tubuh kita. Hal yang perlu ditekankan, konsumen harus bisa menghindari untuk makan makanan tersebut karena membawa dampak buruk untuk kesehatan, bahkan hingga kematian. Selain pemerintah, sebagai mahasiswa, peran mereka juga sangat dibutuhkan untuk membangun kesadaran masyarakat akan dampak mengonsumsi junkfood melalui iklan ataupun seminar, agar para masyarakat lebih waspada lagi dalam memilih makanan yang sehat untuk dikonsumsi.
Referensi:
Pamelia, I. (2018). Perilaku konsumsi makanan cepat saji pada remaja dan dampaknya bagi kesehatan. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 14(2), 144-153.
Yamin, M., Jufri, A. W., Jamaluddin, J., & Khairuddin, K. (2021). Makanan Siap Saji dan Dampaknya terhadap Kesehatan Manusia. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4(3).
Laksono, R. A., Mukti, N. D., & Nurhamidah, D. (2022). Dampak Makanan Cepat Saji Terhadap Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi “X” Perguruan Tinggi “Y”. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat: Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat, 14(1), 35-39.
Aulya, Y., Kundaryanti, R., & Apriani, R. (2021). Hubungan Usia Menarche Dan Konsumsi Makanan Cepat Saji Dengan Kejadian Dismenore Primer Pada Siswi Di Jakarta. Menara Medika, 4(1).
Pinasti, S. R. O. (2021). Pengaruh Media Sosial Instagram Dalam Mengiklankan Makanan Cepat Saji dan Dampak Bagi Kesehatan Pada Remaja. INFOTECH journal, 7(1), 36-39.
Ditulis oleh Ika Salma Yunianti (Anggota GenBI Purwokerto)